Cedera

Sudah lama tidak merasakan cedera dan hal ini justru terulang lagi, yang saya ingat di waktu masih kecil adalah kecederaan adalah hal biasa dan sering terjadi pada saya. Entah karena masih kecil dan tingkat ketidak bisa dieman sangat tinggi menjadikan cedera adalah kekuatan bagi saya.
Sering jatuh dari sepeda, cedera di saat bermain lompat tali, atau di saat bermain petak jongkok (berlari-larian) itulah yang sering saya alami. Puncaknya adalah ketika kaki saya tertindih dengan balok besar (balok yang digunakan untuk membuat pintu rumah) karena keisengan saya menggoyang-goyangkan balok panjang itu. Tetapi adalah hal seru ketika itu terjadi, diurut oleh bapak saya dengan berteriak-teriak keras dan mama menemani saya di saat pengurutan itu. Menyedihkan sekali, selama 2 hari itu tidak ada kata bermain lari-larian.

Sangat membosankan…

Tetapi dari kata cedera itu, entah sudah berapa lama hal itu tidak terjadi lagi pada saya. Sampai hari ini terjadi lagi pada saya. Mungkin sudah 3 tahun terakhir saya tidak merasakan cedera, tepat waktu SD kelas 6 saya pernah merasakan cedera di saluran air di sekolah.

Hari ini, ketika latihan karate untuk gebyar x-cool di sekolah (SMKN 22), jari kelingking saya luka, yang mana darah tidak keluar. Tetapi sangat terlihat seperti berdarah, ketika cuci tangan darah itu tidak hilang dan ternyata darah itu belum keluar. Rasanya ingin saya tusuk dengan jarum agar darah itu keluar, tetapi karena rasa nyut-nyutan yang sangat yang membuat saya tidak berani melakukannya. Ketika sore hari ternyata darah itu benar-benar hilang yang ada berubah menjadi cairan putih (masih nyut-nyutan). Alhasil saya diamkan saja luka di jari itu, tetapi semakin saya perhatikan kenapa luka ini semakin melebar dan membentuk benjolan besar.

Bukan itu saja, pergelangan tangan saya terseleo karena salah mengambil sasaran saat menangkis. Saya diharuskan menangkis dua buah genteng (bukan percobaan, tetapi sungguhan) yang seharusnya saya menggunakan pinggiran telapak tangan saya, alhasil karena saat melakukan penghancuran genteng itu belum ada kesiapan, dan pengambilan pernapasan yang kurang terjadilah cedera tepat di pergelangan tangan saya. Tadinya tidak terlalu sakit tetapi setelah latihan selesai, saya baru menyadari kalau pergelangan tangan saya cedera (terseleo). Berusaha bertahan di saat latihan, tetapi karena tidak kuatnya saya menahan itu, saya mengadu dengan pelatih (Pay Erwin) dan pay Erwin memberikan saran untuk cepat-cepat diurut setelah sampai rumah. Jadi selama latihan saya hanya bermain dengan kaki dengan Pay Aguz (pelatih muda).

Karena ketakutan saya tentang rasa sakit dan terseleo ini, mengharuskan saya merahasiakan kepada keluarga. Takut-takut tidak diizinkan karate lagi, dan malam-malam saya mengurut dengan tangan kiri saya sendiri (tangan kanan yang cedera), entah hasilnya baik atau tidak yang penting saya sudah berusaha. Hanya doa yang lebih membantu saya selain pengurutan (masalahnya pengurutannya dilakukan sendiri).

Semoga saja besok sembuh…..

Hasil ketikan tangan kiri saya