Aku karena-Mu

Semua yang terlangkah, hingga aku tidak ingin mengenal kata mundur. Berharap setiap ujian dari Tuhan adalah senyuman penuh makna. Menyambut hari-hari kini adalah impian masa depan. Mereka menertawakan aku, bahkan mulutnya bercakap bahwa aku adalah orang yang egois, tetapi aku semakin tidak peduli. Bagiku itu adalah tantangan hidup,, di situlah aku dapat belajar untuk menyisakan air mata yang terkuras sia-sia. Suatu saat mereka akan mengerti mengapa aku melakukan ini, tidak peduli mereka berpikir bahwa aku tidak memedulikan orang lain. Karena yang tahu lebih pasti tentang diriku hanyalah Tuhan. Bahkan mereka tidak bisa menebak suara jeritan amarah yang terpendam dan suara hati yang lemah lembut yang tersamar dalam gerak langkah tubuhku.
Bagiku tak mengapa mereka tidak tahu, karena kehidupan adalah awal dan kematianlah yang menjadi akhir. Bukan mereka yang menghidupkan semangat, rasa juang yang tersebar dalam aliran darah di tubuhku. Itu semua karena Tuhan. Jadi sudah sepatutnya aku membalas sesuai dengan perintah Tuhan. Mungkin mereka menyalahkan aku dengan memaknai bahwa "aku adalah orang yang egois", tetapi suatu saat mereka akan tersadar, bahwa hal yang kuperbuat bukan hanya untuk diriku sendiri.
Semua yang telah aku lakukan saat ini bukanlah hal yang sia-sia, bukanlah hal yang percuma, bukanlah kebencian, bukanlah sakit hati.
Karena kalau aku hanya memikirkan salah satu dari itu, sama hal aku membenci-Nya.

Suara hatiku

Berjuang atau Kalah ??!!

Sepertinya, selalu dan tak akan pernah berlalu kehidupan adalah perjuangan. Berjuang dalam mengejar dan terus mencari sebanyak-banyaknya pintu kebaikan. Tidak mudah dan tidak sulit keberadaan "Berjuang". Menyerah sama saja mati di tengah-tengah pintu zaman yang semakin laknat. Hiruk pikuk duniawi yang mengasyikkan berada dalam dunia yang semakin nyata. Ketika tidak ingin masuk di dalamnya, justru kita menjadi manusia yang kalah. Awal kekalahan, tetapi awal kebahagiaan yang akan dinanti.

Ketika kebaikan adalah pintu hidup, justru kita disingkirkan. Inilah kehidupan, bukan mencari betapa banyak dosa dan kesalahan, tetapi bagaimana kita berjuang membela kebenaran yang di akhirat nanti dipertanyakan. Disalahkan bukan berarti salah, karena yang hanya bisa mengetahui setiap kesalahan kita bukan manusia tetapi Tuhan yang Satu, yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat. Kalau manusia mampu berbohong, kalau manusia mampu berada di keduanya (Malaikat atau Syetan). Apakah yang menjadi kunci untuk menghindarkan yang bathil itu, kalau mempercayai itu sangat menyakitkan.

Ada manusia yang bersikap malaikat di depan orang banyak dan ada orang yang bersikap bagaikan syetan berusaha menghancurkan kita. Tetapi Tuhan Maha Adil yang selalu Bijak terhadap kaumnya yang tertindas. Perlu diyakinkan, kalau tidak selamat di dunia bukan berarti tidak selamat di akhirat nanti.

Berjuang !!!
atau
Kalah, di hari penantian terakhir nanti.