Terima kasih "ibu"

"Ibu adalah seseorang yang mengerti aku, melahirkan, membesarkan, menjaga, penentram jiwaqu. Ibu selalu rela berkorban, dan tetap semangat untuk anaknya. Perlu disadari sejuta atau pun bertriliyun rasa terima kasih, tidak ada yang bisa membalas jasanya. Terima kasih ibu karena kaulah aku dapat seperti ini, karena nasihatmu aku selalu berusaha menjadi yang terbaik dimatamu. Dan karena cinta dan kasihmu aku ingin menggapai cita-cita dan selalu ada dan hidup dengan beribu-ribu motivasi"
Mungkin ini hanya beberapa yang disebutkan tentang ibu, tetapi perlu disadari atau tidak setiap manusia terlahir karena adanya seorang ibu. Betapa berat atau tidaknya menghidupkan seorang anak tidak terlalu ia rasakan. Dan yang terpenting baginya adalah anak-anaknya dapat tersenyum bahagia, selalu berada disisinya serta melihat perubahan-perubahab pada anaknya menjadi seseorang yang tumbuh dengan akhlak yang baik. Jika seorang ibu selalu menjadi motivasimu, berarti tak ada yang bisa mengubahmu untuk lebih baik selain dirinya.

Bagaimana membalas semua jasa-jasanya ????

tidak..... tidak ada yang bisa membalas semua jasanya, sekalipun seorang anak yang kaya raya memberi semua hartanya.

Training di saat Ujian

Hari rabu tepatnya tanggal 10 Desember, awal ujian semester. Tapi ada aja hal menyenangkan terjadi, dapat kesempatan ikut training. Awal pertama dapat informasi tentang training dari ketua redaksi Die-J salah satu organisasi HIV/AIDS. Bingung juga sih, karena ujian pertama harusnya siap-siap untuk ujian dan harus lebih semangat. Eeh, justru harus bagi waktu untuk acara training "Public Speaking" di salah satu Universitas Negeri UI. Acaranya di FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat)
Pertama kali kesana harus nyasar dulu n' telat lagi, hari pertama yang menyebalkan. Udah telat, terus ngantuk berat. Rasanya pembahasan materi selama training tersebut membuat tambah ngantuk tapi gengsi dong harus tidur di sana apalagi rata-rata yang ikut training itu mahasiswa FKM. Belum ada yang menyenangkan untuk hari pertama.
Hari kedua tepatnya tanggal 11, ada kesan yang membuat jadi betah di sana. Hari kedua bikin kelompok untuk menjadi penyuluh di depan keramaian orang atau bikin drama. YA, kelompok yang didapat sih bikin drama tentang "Gosok Gigi". Nah, disaat itulah baru deh menemukan teman baru walaupun mahasiswa tapi mereka de best abis. Masih inget nama kakanya tuh. Kalo ga salah namanya "Casie" dan "Ely". Mereka baik banget deh, lucu, kocak, walaupun aga' narsis.
Jujur selama acara itu rasanya lelah banget tapi tetep harus CAI YOU !!!!
Untung ada bunda, Mba Opi dan Suci yang tetep fine always sampai acara selesai.