Persoalan-Persoalan Kehidupan..

Saat dalam keterpurukan manusia mudah lupa bahwa semua peristiwa hidup tidak jauh berbeda, karena Allah SWT selalu memberikan masalah dan solusi dibalik itu semua. Seketika manusia terkadang pun lupa, bahwa masih ada ya Rabb di saat duka dan bahagianya. Dan semua berjalan karena Allah itu menciptakak keadilan di bumi, langit, dan dunia seisinya. Hanya saja, ketidak pahaman kita yg terkadang membawa kita pada malapetaka yg dibuat karena lupa akan keagungannya, bahkan lupa fungsi diri kita sendiri..

Setiap problema hidup padahal sudah dijawab ALLAH SWT dalam wahyu yaitu AL-Qur'an. Inilah persoalan-persoalan hidup yg sering dipertanyakan, padahal sudah ada dalam ayat-ayat Al-Qur'an..

KITA BERTANYA : KENAPA AKU DIUJI?
AL-QUR’AN MENJAWAB:
“Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; “Kami telah beriman,” (“I am full of faith to Allah”) sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji org2 yg sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui org2 yg benar dan, sesungguhnya Dia mengetahui org2 yg dusta.” -(QS Al-Ankabut ayat 2-3)
KITA BERTANYA : KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?
AL-QUR’AN MENJAWAB:
”Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” – (QS Al-Baqarah ayat 216)
KITA BERTANYA : KENAPA UJIAN SEBERAT INI?
AL-QUR’AN MENJAWAB:
”Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”- (QS Al-Baqarah ayat 286)
KITA BERTANYA : KENAPA SELEMAH INI?
AL-QUR’AN MENJAWAB:
”Jgnlah kamu bersikap lemah, dan jgnlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah org2 yg paling tinggi darjatnya, jika kamu org2 yg beriman.” – (QS Al-Imran ayat 139)
KITA BERTANYA : BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?
AL-QUR’AN MENJAWAB:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah (be fearfull of Allah The Almighty) kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan).” – (QS. Al-Imran ayat 200)
KITA BERTANYA LAGI : BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?
AL-QUR’AN MENJAWAB:
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk” – (QS Al-Baqarah ayat 45)
KITA BERTANYA : APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI?
AL-QUR’AN MENJAWAB:
”Sesungguhnya Allah telah membeli dari org2 mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga utk mereka… ? – (QS At-Taubah ayat 111)
KITA BERTANYA : KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?
AL-QUR’AN MENJAWAB:
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari Nya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal.” – (QS At-Taubah ayat 129)
KITA BERKATA : AKU TAK DAPAT BERTAHAN!!!
AL-QUR’AN MENJAWAB:


”… ..dan jgnlah kamu berputus asa dr rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dr rahmat Allah melainkan kaum yg kafir.” – (QS Yusuf ayat 12)
Kita selalu Bertanya………………..dan Al-Quran sudah menjawabnya……………..
Wallahu a’lam bish showab…

Pilihan dan Dewasaku

4 hari ini adalah hari tenang aku, mencari sesuatu yg membuat aku senyaman mungkin dengan kemungkinan yg ada. Benar ia, Allah itu selalu ada di saat aku sulit atau pun tidak. Sepertinya saat muhasabah itu membuat aku mampu untuk tetap tersenyum dan merasa lebih berarti di hidup ini. Aku bukan lah malaikat yg selalu memberikan kebaikan dimana pun aku berada. Aku terkadang juga masih suka berbuat salah kok. Intinya masih sama, kalau aku hanya manusia yg terkadang masih suka khilaf. Di saat merasakan hal salah, setidaknya Allah SWT masih ada bersamaku. Lewat mama lah, yg selalu mengingatkan aku untuk tetap mengingat-Mu diwaktu aku lagi banyak masalah juga saat lagi bahagianya.

Yang aku ingat, memang cuma mama yg selalu jadi motivator utama. Tidak jerah-jerahnya mengingatkan aku meski masih sering mengulangnya. Tetapi itu faktor dari pencarian jati diri, selagi aku masih mengenal dan paham mana yg baik atau pun tidak sepertinya itu tidak menjadi masalah.

Saat ini ada yg beda. Pertama kali mama kasih aku kebebasan soal pilihan masa depanku. KULIAH. Saat aku meminta kuliah di UNAS, jawaban mama juga singkat.

"Yaudah, Kalau maunya di sana", jawab mama santai. Biasanya, mama itu banyak tanya. Masih ingat pas pertama aku memilih SMP , SMA, bahkan tempat les sampai masalah aktivitas di luar, mama adalah orang pertama yg mencari pertanyaan tentang ini, itu, bagusnya apa, bakal bisa pegang kepercayaan apa tidak, prospeknya ke depan mau bagaimana.

Sempat kaget sih, jawaban singkat yg tidak pernah aku pikirkan kalau mama akan bertindak seperti itu. Baru saat kuliah aku merasa benar-benar bisa memilih sesuai bibit bobotnya dari diriku sendiri. Saat itu mungkin puncaknya mama memintaku untuk mulai dewasa walaupun tidak dengan pembicaraan langsung.

Begitu pun saat dimana aku meminta pindah kuliah, jawaban mama justru lebih sederhana lagi.
"Terserah kamu aja", dan masih tetap tersenyum membuat aku nyaman untuk menindak lanjuti. Sebenarnya aku tahu maksud dari setiap jawaban itu, mama hanya ingin aku tetap konsekuen dengan keinginan aku.

Mulanya aku masih memikirkan untuk pindah ke hukum, ini bisa dibilang ketiga kalinya aku mengikuti maunya diriku. Mama, tidak sedikit pun marah.

Seakan-akan aku seperti orang bodoh, dengan pilihan ini. Saat dimana aku hanya masih bingung tetapi mama tetap memberi restu tentang hal itu. Jujur, sebenarnya aku merasa bersalah karena mengecewakan mama (walaupun mama tidak merasa dikecewakan). Tetapi pasti itu sudah jadi hal yg mengecewakan.

Aku juga selalu berharap bukan hanya mama yg merestui tetapi Allah SWT tetap ada dalam pilihanku ini. Saat bermuhasabahlah, seperti curhat dengan-Nya. Hanya Engkaulah yg bisa menjawab ini benar atau tidak untuk aku lanjuti.

Aku memilihnya bukan untuk diriku, hanya Engkau lah yg maha mengetahui...
Semoga ini menjadi manfaat yg besar untuk orang banyak..
Amin!!

Sosialisasi (Diklat Jurnalistik ) Citizen Journalist

Lagu Ibu (OST Hafalan Shalat Delisa)




Lembut kukenang, kasihmu ibu
di dalam hati ku kini menanggung rindu
kau tabur kasih seumur masa
bergetar syahdu, ooh di dalam nadiku

9 bulan ku dalam rahimmu
bersusah payah, oh ibu jaga diriku
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu

tiada ku mampu, membalas jasamu
hanyalah do'a oh di setiap waktu
oh ibu tak henti kuharapkan do'amu (2x)
mengalir di setiap nafasku (2x)


ibuuuuuuuuuuuuuu........... (3x)

Lembut kukenang, kasihmu ibu
di dalam hati ku kini menanggung rindu
engkau tabur kasih seumur masa
bergetar syahdu oh di dalam nadiku

indah bercanda denganmu ibu
di dalam hati ku kini slalu merindu
sakit dan lelah tak kau hiraukan
demi diriku, oh ibu buah hatimu

tiada ku mampu, membalas jasamu
hanyalah doa oh di setiap waktu
oh ibu tak henti kuharapkan doamu (2x)
mengalir di setiap nafasku (2x
ibuuuuuuuuuu........ (3x)

“Allahummaghfirlii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa”