Moments of Death

Bicara tentang kematian. Nampaknya kematian memang sudah tidak asing lagi didengar oleh telinga manusia. Hal itu tidak bisa dipungkiri karena setiap manusia yang hidup akan merasakan mati. Setiap detik, menit, jam, hari memang selalu menjadi angka kematian. Kita tidak tahu kapan kita mati. Bisa jadi satu jam lagi, hari ini, besok, lusa, minggu depan atau mungkin tahun depan. Kematian bisa terjadi kapan saja dan tanpa kita sadari, hanya Allah SWT lah yang mengetahui betul kapan kita akan mati dan meniggalkan dunia ini. Yang jelas; Death will only come when it is due. (kematian akan datang tepat pada waktunya) Kita akan meniggalkan saudara-saudara, tempat-tempat wisata, warna-warni pelangi, dan semua pemandangan alam yang indah-indah sudah tidak dapat lagi kita rasakan. udara yang kita hirup berhenti, ketika itu juga semuanya lenyap.

Saat kita menghembuskan nafas terakhir kedua mata tertutup rapat. Ruh telah dipisahkan oleh jasadnya. Untuk yang terakhir kali kita akan dimandikan dan diberi wewangian, lalu tubuh kita akan dibalut dengan kain kafan putih, lalu jasad kita dibaringkan untuk dishalatkan, hingga tiba saatnya kuburan digali untuk kita dimasukkan kedalamnya. Dari tanahlah kita diciptakan hingga kita kembali ketanah pula. Didalam kubur kita sendiri, saat itu tidak ada yang dapat menolong dan membantu kita. Tubuh kita akan dimakan ulat-ulat yang ada didalam tanah higga membusuk, cacing serta belatung-belatung akan menggerogoti kita hingga menjadi kerangka. Hal itu disebabkan karna tidak ada lagi oksigen didalamnya.

Ada Malaikat yang mencabut nyawa dengan keras lagi menyakitkan, juga ada Malaikat yang mencabut nyawa dengan lemah-lembut dan kasih sanyang hingga mengantarkan kita sampai pada langit yang ketujuh. Itu semua tergantung amal baik dan akhlak kita semasa hidup didunia. Saat itu banyak orang yang bersedih hati dan mendoakan kita, dua tiga hari keluarga serta saudara-saudara masih pilu akan tragedi kematian kita. Empat sampai lima hari mereka masih sering mendoakan dan menziarahi makam kita. Tapi seiring berjalannya waktu mereka mulai larut akan kematian kita. Luka mulai mereda. Kehidupan terus berjalan sebagaimana mestinya. Mugkin kalaupun masih ada hanya tinggal saudara serta teman-teman terdekat saja yang akan mendoakan kita. Lama-kelamaan mereka semakin jarang mendatangi makam kita.

Sesuai perkembangan zaman, datanglah kehidupan baru yang masih keturunan anak dan cucu-cucu kita hingga menurun pada yang lainnya lagi. Terus-menerus bermunculan wajah-wajah baru yang masih keturunan kita. Perputaran roda kehidupan membuat mereka lupa akan diri kita yang telah lebih dahulu meninggalkan duniawi, semua seakan sirna ditelan bumi.

Sekarang adalah, apa yang sudah kita persiapkan untuk akhirat nanti. “Wahai orang-orang yang berbuat dosa, sesungguhnya dosa-dosamu selalu dihitung. Dan pada akhirnya akan ditulis dan dikumpulkan di Lauhul-mahfuz. Hatimu yang sewaktu didunia lalai dan lupa akan kehidupan diakhirat pasti akan mendapat balasannya.”

“Wherever you turn away, there is face of god.”(kemana saja engkau berpaling disitulah wajah Allah). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang tersembunyi dilangit maupun dibumi, Allah melihat dan tidak tidur, ia (Allah) Maha cepat perhitungannya. Didunia ini tidak ada yang kekal kita miliki, kecuali kita memanfaatkan kehidupan dunia dengan sebaik-baik mungkin.

“Sesungguhnya hari keputusan itu adalah waktu yang telah ditentukan”.(QS.An Naba: 17)

“Maka jauhilah hal-hal yang dibenci Allah SWT. Dan sesungguhnya Nabi Muhammad telah mengajarkanmu kepada jalan yang benar”

Ingat!!! Tidak dinamakan dosa kecil bila dilakukan secara terus-menerus, biasakanlah hidup dimuka bumi ini dengan akhlak yang terpuji. Jadilah wanita dan pria yang didambakan surga.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, ia berkata,“Api neraka telah dipanaskan selama 1000 thn hingga berwarna kemerah-merahan. Lalu dipanaskan kembali selama 1000 thn hingga ia berwarna keputih-putihan. Kemudian dipanaskan lagi selama 1000 thn hingga berwarna hitam kelam yang gelap gulita.”

Dalam hadits lain Abu Hurairah meriwayatkan,”Api yang kita nyalakan didunia ini adalah satu pertujuh puluh bagian dari panasnya api neraka jahannam.”

Ask for mercies dying.

God wouldn’t judge the man before he dies.

Bring supply when you go, bring charity when you die.

Don’t die in sin.

Masalah

Tidak ada manusia yang hidup tanpa masalah. Bahkan begitu banyaknya jenis masalah memiliki banyak cara penyelesaiannya. Namun penyelesaian tersebut yang membuat salah jalan. Strategi penyelasaian masalah itu ada yang berdasarkan tindakan tanpa berpikir, ada juga yang kedua-duanya dilakukan bersamaan. Penyelasaian bukanlah ajang mecoba-coba agar masalah itu terselesaikan. Yang harus dipikirkan bagaimana masalah itu dapat ditaklukkan. Manusia menganggap bahwa masalah-masalah itu harus diselesaikan secara total. Itu salah, salah besar..!!! Lebih baik menaklukkan suatu masalah, karena masalah yang kita dapatkan bukanlah hanya satu masalah.

Harusnya manusia dapat menaklukkan masalah disaat masalah-masalah yang lain datang menghampiri diri manusia. Justru bila menyelesaikan masalah secara total (selesai tanpa bekas) itulah yang membuat manusia kehilangan daya untuk menyelasaikan masalah-masalah yang lain. Karena terfokus hanya pada satu masalah sehingga masalah yang lain diabaikan dahulu. Masalah pada setiap manusia memiliki daya tampung yang bukan hanya satu masalah setiap harinya. Akankah masnusia hanya mungkin memiliki satu masalah ?????

Jawabnya, ya jelas tidak. Mungkin anda dapat bertanya pada diri anda sendiri.