Selamat Tahun Baru

Selamat Tahun Baru untuk :

Segenap keluarga besar Sultan Ramaeni, dan sultan Ahmad...
Berharap, kita akan tetap bersama baik suka maupun duka. Berusaha untuk menjadi terbaik untuk lingkungan keluarga terbaik

Sahabat SD, SMP, dan SMK tercinta...
3 angel yang tetap menemani hariku sampai saat ini,
untuk Simon yang selalu membawa keceriaan disaat aku pilu. Saat kita berada di alam yang berbeda tetapi ada satu peristiwa yang tidak pernah hilang,
untuk Asayira, sahabatku yang mengerti dan memahamiku. Menerima apa adanya diriku,
untuk Sayrel, yang mampu masuk dan menjelajahi diriku, melangkah dan tak pergi di saat aku butuh teman untuk tersenyum

Guru-guru Tercinta
yang tetap setia menemaniku disaat tidak mengerti tentang setiap pelajaran yang sulit.

Semua anak-anak DIE-J, Jurnalis Remaja, dan semua yang tergabung dalam Citizen Journalism Indonesia.

dan semua yang hadir dan pergi, menjadikan diriku di tahun2 lalu untuk tetap lebih baik dan tetap lebih baik lagi...

Status hiburan anak-anak diragukan...

Kenyataan hiburan anak-anak yang semakin mencekam dan menghancurkan pola perilaku mendasar. Beberapa hal ini terjadi karena kurangnya kepedulian pencipta hiburan itu sendiri. Anak-anak yang identik dengan berimajinasi tinggi mulai mencari hal-hal yang menyenangkan. Kuasanya hiburan adalah hal pokok yang diminati anak-anak.

Pertama,
Games, baik itu dalam game online, atau playstation. Kedua permainan ini sudah melebihi di jalur batas imajinasi yang tidak seharusnya diperoleh anak-anak. Game demi game menguak tentang perilaku buruk yang dapat mengakibatkan anak-anak mudah mengikuti sesuai dengan permainan games tersebut. Tak ayal kejadian demi kejadian dimana anak-anak dibawah umur justru melakukan perkelahian dan pemberontakan seperti anak dewasa. Berita demi berita yang mencekam, anak-anak melakukan tindakan tersebut kepada teman sebayannya. Games perkelahian, bahkan games tindakan asusila menjadi permainan yang diincar anak-anak baik pada game online dan playstation. Lebih parahnya mereka mempraktekkannya kepada temannya, tanpa tahu dampak negatif yang didapat.

Kedua,
hiburan televisi, acara tv show atau pun sinetron. Semakin sedikitnya acara mengenai anak-anak menjadikan anak-anak terpaksa harus melihat acara televisi dewasa. Makin memperparah tidak ada tindakan yang dilakukan keluarga untuk menghindarkan sang anak agar tidak memperburuk dalam bersikap. Adegan demi adegan sinetron pun mencuat dengan kedewasaan yang membuat nalar sang anak mengikuti jalur adegan tersebut. Sisi pacaran atau perkelahian pemuda pada suatu adegan atau semakin semaraknya lagu-lagu dewasa. Kenyataan yang pasti anak-anak lebih menyukai mengikuti, maka terpaksa generasi anak-anak semakin hancur karena hiburan televisi. Selidik, memang masih ada acara show khusus anak-anak, dimana anak-anak dapat berpengetahuan luas.

Untukmu Ibu

Ketika aku tak mampu mengatup sedihku, namun dirimu mampu menggantinya dengan ketenangan bathinku. Di saat aku merasa tidak berarti untuk orang lain, tetapi hanya engkaulah sejatinya yang memeluk resahku. Di mana aku berada sendiri memikul berbagai beban hidup, hanya dirimu pelita harapanku untuk mengurangi setiap beban hidupku. Kesedihan yang hadir di setiap waktu, manusia pertama yang merasakannya adalah dirimu, Ibu.

Aku tetap berdiri tegar, tetap ingin membangun masa depan, tetap bersemangat, aku tidak takut ketika mulai terjatuh. Bagiku aku mampu bangun dan bergerak cepat. Karena aku selalu mengingat semangat dan perjuanganmu untukku. Aku tidak takut ketika semua orang menghujam, mengancam, bahkan menghancurkan diriku, karena dirimulah yang selalu memberikan dorongan hidup. Engkau mampu mengajak diriku untuk merealisasikan setiap tindakan positif. Walaupun bagiku terkadang sulit, tetapi engkau tetap melangkah maju agar diriku tak mengenal putus asa.

Untukmu Ibu,,
aku tidak pernah menjauh dari "hidup yang melelahkan", karena engkaulah yang memberiku semangat

Untukmu ibu,,
aku tidak pernah ragu untuk "melangkah dan menggapai impian", karena gerak itu adalah senyummu yang merona di setiap waktu.

Untukmu Ibu,,
tak ada kata "menyerah", karena engkaulah seseorang yang pertama dan terakhir yang mengajarkan aku bahwa putus asa menjadikan hidupku tidak akan lebih baik.

Untukmu Ibu,,
aku tak ingin "seseorang memandangku lemah", karena engkau pun tak pernah letih dan selalu berusaha agar aku bisa menjadi lebih baik lagi.

dan Untukmu Ibu..
semua yang aku lakukan adalah karena kasih sayangmu yang tak pernah lepas dari hidup dan matiku.

Thank You so much,,,
all mother, wherever you are...

Aku karena-Mu

Semua yang terlangkah, hingga aku tidak ingin mengenal kata mundur. Berharap setiap ujian dari Tuhan adalah senyuman penuh makna. Menyambut hari-hari kini adalah impian masa depan. Mereka menertawakan aku, bahkan mulutnya bercakap bahwa aku adalah orang yang egois, tetapi aku semakin tidak peduli. Bagiku itu adalah tantangan hidup,, di situlah aku dapat belajar untuk menyisakan air mata yang terkuras sia-sia. Suatu saat mereka akan mengerti mengapa aku melakukan ini, tidak peduli mereka berpikir bahwa aku tidak memedulikan orang lain. Karena yang tahu lebih pasti tentang diriku hanyalah Tuhan. Bahkan mereka tidak bisa menebak suara jeritan amarah yang terpendam dan suara hati yang lemah lembut yang tersamar dalam gerak langkah tubuhku.
Bagiku tak mengapa mereka tidak tahu, karena kehidupan adalah awal dan kematianlah yang menjadi akhir. Bukan mereka yang menghidupkan semangat, rasa juang yang tersebar dalam aliran darah di tubuhku. Itu semua karena Tuhan. Jadi sudah sepatutnya aku membalas sesuai dengan perintah Tuhan. Mungkin mereka menyalahkan aku dengan memaknai bahwa "aku adalah orang yang egois", tetapi suatu saat mereka akan tersadar, bahwa hal yang kuperbuat bukan hanya untuk diriku sendiri.
Semua yang telah aku lakukan saat ini bukanlah hal yang sia-sia, bukanlah hal yang percuma, bukanlah kebencian, bukanlah sakit hati.
Karena kalau aku hanya memikirkan salah satu dari itu, sama hal aku membenci-Nya.

Suara hatiku

Berjuang atau Kalah ??!!

Sepertinya, selalu dan tak akan pernah berlalu kehidupan adalah perjuangan. Berjuang dalam mengejar dan terus mencari sebanyak-banyaknya pintu kebaikan. Tidak mudah dan tidak sulit keberadaan "Berjuang". Menyerah sama saja mati di tengah-tengah pintu zaman yang semakin laknat. Hiruk pikuk duniawi yang mengasyikkan berada dalam dunia yang semakin nyata. Ketika tidak ingin masuk di dalamnya, justru kita menjadi manusia yang kalah. Awal kekalahan, tetapi awal kebahagiaan yang akan dinanti.

Ketika kebaikan adalah pintu hidup, justru kita disingkirkan. Inilah kehidupan, bukan mencari betapa banyak dosa dan kesalahan, tetapi bagaimana kita berjuang membela kebenaran yang di akhirat nanti dipertanyakan. Disalahkan bukan berarti salah, karena yang hanya bisa mengetahui setiap kesalahan kita bukan manusia tetapi Tuhan yang Satu, yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat. Kalau manusia mampu berbohong, kalau manusia mampu berada di keduanya (Malaikat atau Syetan). Apakah yang menjadi kunci untuk menghindarkan yang bathil itu, kalau mempercayai itu sangat menyakitkan.

Ada manusia yang bersikap malaikat di depan orang banyak dan ada orang yang bersikap bagaikan syetan berusaha menghancurkan kita. Tetapi Tuhan Maha Adil yang selalu Bijak terhadap kaumnya yang tertindas. Perlu diyakinkan, kalau tidak selamat di dunia bukan berarti tidak selamat di akhirat nanti.

Berjuang !!!
atau
Kalah, di hari penantian terakhir nanti.

Ketika 1 senyum Hilang

Aku masih ragu ketika kudekati sebuah keceriaan itu, semakin ragu lagi ketika peristiwa demi peristiwa membuat aku mati rasa. Masalah demi masalah yang seharusnya tak pernah ada, hingga akhirnya aku berhenti bercakap-cakap dan menggerutu panjang lebar, merasakan gigi yang semakin basah olah jailan ludah. Aku pun semakin tak ingin menoleh karena aku hanya ingin tersenyum untuk surganya di pagi hari. Bathinku tersiksa, namun semakin hari aku pun mencari jawabnya di atas langit biru yang menerawang terbit matahari.

Mengancamku atau menakutiku untuk dapat tersenyum tanpa rasa beban, dan mencari jati diriku yang hilang. Aku semakin tahu, kalau aku merindukannya yang telah lama hilang. Hujan, taman, sekolahku, sahabat, kasih sayang, cinta, semuanya kembali hadir membangunkan aku pada masa yang indah itu.

Ada sebuah peristiwa yang menghilangkan 1 senyum itu, aku merasakan ketegangan masa kecilku yang menjadikan aku lebih baik diam, dan tak ingin berkutik dari kesendirian. Ketika kehilangan hanya menjadikan aku lebih baik dalam kesendirian, tak menampik hidupku. Aku merindukannya, kangen padanya, ingin bertemu dengan dirinya. Tetapi itu semakin tidak mungkin, bahkan untuk tersenyum padanya sangat sulit. Sahabat jika engkau masih ada, aku akan mengatakan bahwa aku sangat menyayangimu selamanya. Dalam hatiku, dan jiwaku aku selalu mengingat kebaikanmu. Kebaikanmu untuk membuat aku selalu bertahan, tak mengeluh, dan tak mementingkan perasaan.

Kiamat (Lagu Sulis)

Ditepi jalan si miskin menjerit
Hidup meminta dan menerima
Yang kaya tertawa berpesta pora
Hidup menumpang di kecurangan

Sadarlah kau jalan hidupmu
Yang hanya menelan korban yang lain
Bintang jatuh hari kiamat
Pengadilan yang penghabisan

Itulah hidup semakin biasa
Seakan tak pedulikan lagi
Tiada kasih bagi bagi yang lemah
Disiram banjiran air mata

Sadarlah kau jalan hidupmu
Yang hanya menelan korban yang lain
Bintang jatuh hari kiamat
Pengadilan yang penghabisan

Ho… Sadarlah kau jalan hidupmu
Yang hanya menelan korban yang lain
Bintang jatuh hari kiamat
Pengadilan yang penghabisan

Sadarlah kau jalan hidupmu
Yang hanya menelan korban yang lain
Bintang jatuh hari kiamat
Pengadilan yang penghabisan

Pengadilan yang penghabisan
Hmm…

Hilang atau Mati....

Pikirku kini kacau, tak henti-hentinya air mata menjadi samudera pelampiasan hatiku yang pilu. Mengeluh seperti anak balita yang mengingkan benda unik yang baru ditemuinya. Harusnya tak pernah terjadi, bertemu dengan suasana lingkungan yang menjadikan diriku seperti mengangkat beban, sangat berat. Berat sekali. Tenggelam di jalur yang salah, menanti apa yang seharusnya tak patut untuk dinantikan. Bahkan aku tersadar, mungkin hanya diriku manusia yang paling bodoh di dunia ini.

Aku ini hanya bisa mengukur diri orang lain, tanpa memikirkan apa yang kurasa, apa yang kumengerti tentang pengubahan. Untuk berubah pun rasanya sulit, hanya sia-sia saja. Bertanya-tanya ketika sebuah peristiwa menjauhi semakin menyiksa pikiranku. Tak terlihat kasat mata, terikat kata-kata, semakin menyerang setiap tubuh-tubuh yang semakin tergontai. Tak ingin mengenalnya lagi, ingin kabur sejauh-jauhnya. Tak ada yang menemukan bahkan lebih baik lagi jika tak ada kepedulian. Aku ini hanya sebuah parasit baginya, tetapi justru pikiran inilah yang menggelayut bahwa tak sepenuhnya mereka mengujar kata demi kata yang mencekam perasaanku dan membuatku regang2 persendianku.

Kalimat demi kalimat, hanya dapat tersimpan dalam sebuah buku kecil nan manis yang menegarkan dan membuatku semangat menjalani hari demi hari. Mencela kini tak ingin terungkap lagi, kalau tahu jatuhnya hanya menyakitkan dan mengernyitkan dahiku menahan emosi.

Pikiranku menggelayut antara dua pilihan, menghilang atau mati.

kejam

Semua terasa kejam, semua seperti menusuk tepat di tengah dadaku. Satu persatu langkah kakiku untuk menuju ke sana terasa berat. Tak ada keseimbangan lagi. Setiap aku tertidur tak henti-hentinya pikiran ini menyala-nyala. Bukan terang seperti lampu ataupun seperti pelangi dan matahari. Tetapi ini seperti api, yang kian lama membuat hatiku terbakar dan rusak.

Anggapan kedewasaan yang mencela, yang seenaknya menganggap diriku tak dewasa. Tak pernah menganggap dirinya bahwa diapun belum dewasa. Orang yang dewasa adalah orang yang empati pada orang lain yang dizhalimi. Berpikir bijak dari sudut pandang kebenaran, bukan mementingkan dirinya agar semakin dikagumi orang lain. Itu cuma bikin aku semakin ingin muntah telah mengenalnya. Dikira dia ketua yang memang sudah dewasa. Bertindak sesuai dengan kedewasaan...

Macam-Macam Majas

Majas : Gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang.

1) Majas Metafora : Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam

2) Majas Alegori : Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi

3) Majas Personifikasi : Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh : Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk – batuk

4) Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) : Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk

5) Majas Antilesis : Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air susu dibalas air tuba

6) Majas Hiperbola : Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan

7) Majas Ironi : Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca

8) Majas Litotes : Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )

9) Majas Sinisme : Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : Perilakumu membuatku kesal

10) Majas Oksimoron : Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis

11) Majas Metonimia : Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang

12) Majas Alusio : Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum. Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945

13) Majas Eufemisme : Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus / sopan. Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan

14) Majas Elipsis : Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )

15) Majas Inversi : Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia

16) Majas Pleonasme : Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan

17) Majas Antiklimaks : Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa

18) Majas Klimaks : Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek

19) Majas Retoris : Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?

20) Majas Aliterasi : Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ?

21) Majas Antanaklasis : Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah

22) Majas Repetisi : Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku

23) Majas Paralelisme : Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu

24) Majas Kiasmus : Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya

25) Majas Simbolik : Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat

26) Majas Antonomasia : Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si
jangkung, Si kribo

27) Majas Tautologi : Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya khawatir dan was – was dengannya

28) Majas Sinedoke : Majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya atau sebaliknya. Majas Sinedoke dibagi menjadi 2 yaitu :

=> Pars pro toto : Majas yang menyebutkan sebagian, tetapi untuk benda itu secara keseluruhan. Contoh : Ayah membeli dua ekor kambing
=> Totem pro parte : Majas yang menyebutkan keseluruhan, tertapi hanya untuk sebagian saja. Contoh : Kaum wanita memperingati Hari Kartini
bebek_aceh_ is offline Reply With Quote

Dikutip dari : "http://www.acehforum.or.id/macam-macam-majas-t23723.html?p=207948"

My Memory,,

My Memory moh doo gee uhk hae yoh geuh soon gahn
noon eul gahm euh myun ah joo jahk eun eel doh boh ee neh yoh
You're far away dah deul soo up neun goh seh
sa rang hahn dah neun mahl doh gee dah leen dah neun mahl doh ha jee moht ha goh

jung mahl mohl laht joh geuh dehl ee luht geh dah shee mahn nahl jool eun sehng gahk joh cha moht het suht joh

ah jik nuhl sa rang hae ee jeh lah doh neh geh goh behk hahl kkeh
I want to love you forever
neut jee ahn aht dah myun ee luht geh nah wah hahm kkeh young won hee

Oh leht dohng ahn geuh dehn nah ae gah seum ae mahn eun shee gahn heul luh doh
ah joo muhl lee ee juh doh sahl ah eet sut joh

jung mahl mohl laht joh geuh dehl ee luht geh dah shee mahn nahl jool eun sehng gahk joh cha moht het suht joh

ah jik nuhl sa rang hae ee jeh lah doh neh geh goh behk hahl kkeh
I want to love you forever
neut jee ahn aht dah myun ee luht geh nah wah hahm kkeh young won hee

Pelatihan Jurnalis-- Die-J

Cisarua, Sabtu 25 Juli 2009

Keberangkatan para calon reporter Die-J beserta anggotanya dengan adanya fasilitator (alumni dari Reporter Die-J), juga para panitia Die-J. Keberangkatan pagi" yang tertunda karena telatnya bus membuat waktu sia" hampir 2 jam. Sangat membetekan memang, tetapi sesampai di sana (Cisarua, Villa .....), ternyata sudah disediakan makan siang. Baru pertama datang, kami sudah disuguhkan dengan materi Kespro dan IMS. Usut punya usut sebagai bagian pembicara adalah fasilitator Die-J sendiri, kak Lusi juga kak Vhia. selanjutnya coffe break, santai sejenak dengan ditemani makanan ringan dan sambil menonton acara televisi bersama-sama penghuni PelJur. Setelah menjelang matahari terbenam diberikan waktu untuk istirahat sambil seraya membersihkan diri juga shalat sampai bada' isya. Sampailah pada materi utama yaitu dasar" jurnalistik dan juga teknik menjadi wartawan yang baik, pembicara dari seorang jurnalis Kompas dan Indopos. setelahnya selesailah sekitar jam 22.00. Siap" beristirahat untuk melanjutkan aktivitas besok.

Cisarua, Minggu 26 Juli 2009

Tepat jam 05.30 penduduk PelJur dibangunkan dari tidurnya yang nyenyak untuk siap" bersenam dengan pembimbing dari Nigeria, John Paul (JP) yang dari hari pertama memang sudah ada, hari pertama juga dia memberi materi tentang bahaya merokok.
Selanjutnya setelah senam para Peljur segera pergi sarapan. Dilanjutkan dengan materi Feature dibawakan oleh salah satu dosen USIP dan kemudian sampailah waktu makan siang, para PelJur diberi waktu satu jam untuk istirahat. Setelahnya diberikan tambahan materi oleh JP dengan tema "communication", barulah setelahnya para PelJur praktek wawancara langsung ke lapangan. Walaupun sekitar Cisarua saja, tetapi sangat menyenangkan. Karena para PelJur baru pertama kali turun ke lapangan, dengan menceritakan pengalaman mereka yang sangat seru. Setelah hasil wawancara didapatkan segeralah berita tersebut dijadikan Feature. Selanjutnya materi sudah benar2 habis tak bersisa, dan malam kedua para PelJur siap" menyiapkan malam pentas sebagai malam keakraban, sedikit malam renungan setelah malam keakraban selesai.

Cisarua, Senin 27 Juli 2009

Dihari terakhir ini hanya disibukkan dengan senam dan persiapan outbond, dan selesai hingga siang hari. Dilanjutkan dengan beres" dan makan siang. Karena saatnya siap" untuk pulang ke Jakarta.

Sekilas cerita selama Pelatihan Jurnalis....

Konayuki

Konayuki mau kisetsu wa itsumo sure chigai
Hitogomi ni magirete mo onaji sora miteru no ni
Kaze ni fukarete nita you ni kogoeru no ni

Boku wa kimi no subete nado shitte wa inai darou
Soredemo ichi oku nin kara kimi wo mitsuketa yo
Konkyo wa naikedo honki de omotterunda

Sasaina ii aimo nakute
Onaji jikan wo ikite nado ike nai
Sunao ni nare nai nara
Yorokobi mo kanashimi mo munashii dake

Konayuki nee kokoro made shiroku somerareta nara
Futari no kodoku wo wake au koto ga dekita no kai

Boku wa kimi no kokoro ni mimi wo oshi atete
Sono koe no suru hou he sutto fukaku made
Orite yukitai soko de mou ichi do aou

Wakari aitai nante
Uwabe wo nadete itano wa boku no hou
Kimi no kajikanda te mo nigirishimeru
Koto dakede tsunagatteta no ni

Konayuki nee eien wo mae ni amari ni moroku
Zara tsuku asufaruto no ue shimi ni natte yuku yo

Konayuki nee toki ni tayori naku kokoro wa yureru
Soredemo boku wa kimi no koto mamori tsuduketai

Konayuki nee kokoro made shiroku somerareta nara
Futari no kodoku wo tsutsunde sora ni kaesu kara

Curhatku Curhat Mama


Jum'at, 17 Juli 2009


Hari ini berusaha pulang cepat dari Die-J karena tahu mama ada di rumah (jarang2 bisa cerita sama mama secara private), karena kakakku sedang kerja dan adik masih sekolah. Jadi hanya ada aku dan mama serta abangku. Tidak tahu karena rasa senang hari ini (hari Jum'at yang penuh rasa enjoy n' happy) membuatku cepat2 menghampiri mama untuk bercerita tentang apa yang membuat hari ini sangat mengesankan.

Tadinya curhat masalahku sedikit di sekolah, sekalian membantu sedikit tentang masalah itu. Tetapi ternyata mama tidak bisa membantu. Itu tidak masalah juga bagiku, jadi akhirnya hanya cerita tentang yang terjadi hari ini. Hal yang sangat menyenangkan. Menceritakan pertemanan baru di kelas serta di luar kelas yang baru2 aku alami. Tidak menyangka kali ini rasa bahagia benar2 tak mau lepas dari diriku. Sampai mama merasa aneh, tetapi itu mama maklumi karena biasanya terlalu capek melakukan kegiatan biasanya langsung cepat2 masuk kamar (istirahat sejenak) dan ternyata kali ini menghabiskan cerita bersama mama (live) sampai adzan maghrib memecahkan kesunyian suaraku dan mama.

Dan lebih membuat beda adalah aku curhat dengan mama justru mama membalasnya dengan curhat mama. Senang banget rasanya, baru kali ini kami curhat2an. Karena biasanya hanya aku yang paling cerewet bercerita tanpa ingin diganggu sebelum cerita selesai baik dengan adikku ataupun kakakku (egoisnya aku). Ternyata curhat mamalah yang membuatku lupa waktu. Hampir 2 jam bercerita, tidak terasa memang. Mama kali ini beda dari biasanya, dia tidak seperti orang tua seutuhnya tetapi seperti pencampuran antara sahabat sejati, sahabat dekat, serta teman dekatku.

Ternyata istilah curhatku dan curhatmu itu bukan sesama sahabat saja, hari ini aku buktikan bahwa orang tua bisa menemani kita curhat. Solusinya lebih afdol lagi. Tetapi aku bukanlah orang yang selalu bisa bercerita dengannya, karena jarak yang memisahkan. Membuat aku terlalu mandiri, nakal, dan tidak bisa diem.

Itu sikap yang wajar yang memang bukan aku saja yang memiliki tetapi saudaraku yang lain juga. Pokoknya curhatnya menyenangkan sekali.

Terima kasih mama....

Jadi cobalah bercerita dengan mamamu, apalagi kamu2 yang memang bisa berlama-lama dengan mamamu. Ternyata justru mama pemberi solusi terbaik dan tipe orang yang mampu menjaga amanahmu, berikan jeda juga agar mamamu juga bisa menceritakan masa lalu yang menyenangkan atau tidak diwaktu muda. Setidaknya itu sebagai tambahan pengalamanmu dan pengetahuan hidupmu.

Mengapa lebih enak bercerita dengan mama ?
*Mama mau mendengarkan keluhan kita dengan marah2 ataupun menangis.
*Ekspresi mama tidak pernah dibuat-buat saat kita cerita senang atau sedih, ekspresi itu justru menjadi kita lebih baik
*Nasehat mama itu adalah saran-saran hidup yang telah dijalaninya (lebih berpengalaman)
*mama selalu ada solusi untuk kita.

Jadi dicoba dahulu, pasti menyenangkan kok !!!!

Tega_Rossa

menjelang hari bahagiamu
kau tak pernah aku bersedih
kau lupakan semua kenangan lalu
lalu kau campakkan begitu saja
tegaaaaa

* aku tahu dirimu kini
telah ada yang memiliki
tapi bagaimanakah dengan diriku
tak mungkin ku sanggup untuk kehilangan dirimu

** aku tahu bukan saatnya
tuk mengharap cintamu lagi
tapi bagaimanakah dengan hatiku
tak mungkin ku sanggup hidup begini
tanpa cintamu

tak ingatkah kau dulu pernah berjanji
bahagiakan diriku slamanya
tak berartikah cinta kita yang lalu
hingga kau bersama dengan dirinya
tegaaaaa

repeat *

aku tahu bukan saatnya
tuk mengharap cintamu lagi
tapi bagaimanakah dengan hatiku
tak mungkin ku sanggup hidup begini
tanpa cinta darimu

aku tahu dirimu kini
ada yang lain
tapi bagaimanakah dengan aku
tak mungkin sanggup kehilangan

repeat **

tanpa cintamu

Cedera

Sudah lama tidak merasakan cedera dan hal ini justru terulang lagi, yang saya ingat di waktu masih kecil adalah kecederaan adalah hal biasa dan sering terjadi pada saya. Entah karena masih kecil dan tingkat ketidak bisa dieman sangat tinggi menjadikan cedera adalah kekuatan bagi saya.
Sering jatuh dari sepeda, cedera di saat bermain lompat tali, atau di saat bermain petak jongkok (berlari-larian) itulah yang sering saya alami. Puncaknya adalah ketika kaki saya tertindih dengan balok besar (balok yang digunakan untuk membuat pintu rumah) karena keisengan saya menggoyang-goyangkan balok panjang itu. Tetapi adalah hal seru ketika itu terjadi, diurut oleh bapak saya dengan berteriak-teriak keras dan mama menemani saya di saat pengurutan itu. Menyedihkan sekali, selama 2 hari itu tidak ada kata bermain lari-larian.

Sangat membosankan…

Tetapi dari kata cedera itu, entah sudah berapa lama hal itu tidak terjadi lagi pada saya. Sampai hari ini terjadi lagi pada saya. Mungkin sudah 3 tahun terakhir saya tidak merasakan cedera, tepat waktu SD kelas 6 saya pernah merasakan cedera di saluran air di sekolah.

Hari ini, ketika latihan karate untuk gebyar x-cool di sekolah (SMKN 22), jari kelingking saya luka, yang mana darah tidak keluar. Tetapi sangat terlihat seperti berdarah, ketika cuci tangan darah itu tidak hilang dan ternyata darah itu belum keluar. Rasanya ingin saya tusuk dengan jarum agar darah itu keluar, tetapi karena rasa nyut-nyutan yang sangat yang membuat saya tidak berani melakukannya. Ketika sore hari ternyata darah itu benar-benar hilang yang ada berubah menjadi cairan putih (masih nyut-nyutan). Alhasil saya diamkan saja luka di jari itu, tetapi semakin saya perhatikan kenapa luka ini semakin melebar dan membentuk benjolan besar.

Bukan itu saja, pergelangan tangan saya terseleo karena salah mengambil sasaran saat menangkis. Saya diharuskan menangkis dua buah genteng (bukan percobaan, tetapi sungguhan) yang seharusnya saya menggunakan pinggiran telapak tangan saya, alhasil karena saat melakukan penghancuran genteng itu belum ada kesiapan, dan pengambilan pernapasan yang kurang terjadilah cedera tepat di pergelangan tangan saya. Tadinya tidak terlalu sakit tetapi setelah latihan selesai, saya baru menyadari kalau pergelangan tangan saya cedera (terseleo). Berusaha bertahan di saat latihan, tetapi karena tidak kuatnya saya menahan itu, saya mengadu dengan pelatih (Pay Erwin) dan pay Erwin memberikan saran untuk cepat-cepat diurut setelah sampai rumah. Jadi selama latihan saya hanya bermain dengan kaki dengan Pay Aguz (pelatih muda).

Karena ketakutan saya tentang rasa sakit dan terseleo ini, mengharuskan saya merahasiakan kepada keluarga. Takut-takut tidak diizinkan karate lagi, dan malam-malam saya mengurut dengan tangan kiri saya sendiri (tangan kanan yang cedera), entah hasilnya baik atau tidak yang penting saya sudah berusaha. Hanya doa yang lebih membantu saya selain pengurutan (masalahnya pengurutannya dilakukan sendiri).

Semoga saja besok sembuh…..

Hasil ketikan tangan kiri saya

IQ, EQ, dan SQ

IQ (Intelligent Quotient) adalah kemampuan otak atau daya nalar. IQ tinggi adalah kemampuan kecerdasan yang dimiliki dari rata2 bukanlah sebuah kesempurnaan yang dimiliki manusia. Kenyataannya orang yang yang cerdas tidak dapat menetapkan keberhasilan pada dirinya. Alhasil kegagalan sering terjadi ketika kecerdasan harus berhadapan dengan dunia social.

Kalaupun IQ berjalan di garis lurus tetapi EQ (kemampuan emosional) tidak menentukan berjalannya IQ paradigma yang terjadi adalah IQ dapat meningkatkan kinerja tetapi bersifat terbatas sedangkan EQ, ternyata lebih mendorong kinerja yang terjadi.

Orang yang IQ-nya tinggi mampu menganalisa dengan baik sedangkan orang yang EQ-nya tinggi mampu merasakan dan memahami keadaan orang lain. Pusat dari EQ itu sendiri adalah qalbu (hati). Dari hati kita dapat belajar mengenal sesuatu yang tidak dapat dimengerti oleh otak, muncul suatu semangat dan integritas yang berbeda, maka itu suatu semangat yang dimiliki oleh manusia memiliki nilai kekuatan yang berbeda-beda karena hati tidak dapat menilai sesuatu dengan perhitungan jumlah tetapi dari hatilah kita dapat mengetahui secara kontras apa-apa yang tidak diketahui dengan mudah yang bersifat verbal dan non verbal.

SQ adalah kemampuan untuk merasakan suara hati ilahiyah yang memotivasi diri untuk berbuat atau tidak berbuat. Secara gambling SQ lebih menempatkan diri pada hati nurani dan kebenarannya melampaui kebenaran suara akal dan qalbu.

Allah Knows

Menulis menghilangkan Stress

Anak Jalanan

Sabtu, 25 Mei 2009
tepat setelah pulang dari pertemuan die-j, entah mengapa ingin sekali b'jalan-jalan sampai pasar rebo, walaupun sendiri tetapi ada saja yang membuat aku merasa betah b'lama-lama di sana. Namun, bagaimanapun tetap saja tidak bisa melakukannya, karena rasa lelah dan capek.

dengan semangat b'jalan-jalan sampai pasar rebo, tdk sengaja aku menemukan kumpulan anak2 di bawah fly over. dengan keheranan aku memandang anak2 itu, ingin rasanya datang menghampiri anak2 itu. dan semakin dekat langkah kaki berjalan hingga semakin dekat kuperhatikan apa yang dilakukan mereka di sana.

Ternyata...aku melihat kumpulan anak-anak itu sedang belajar, dengan rasa penasaran aku memperhatikan siapakah pengajar mereka. Dan ternyata seorang dewasa yang sepertinya mahasiswa-mahasiswa. Ingin rasanya menghampirinya, rasanya menyenangkan.
Tetapi aku tidak berani. Sungguh aku baru melihat kejadian itu dan sepertinya belajar untuk anak jalanan itu hanya dilakukan setiap sabtu saja. Karena setelah kejadian itu aku ingin melihat lagi suasana itu tepat hari Jum'at (tgl 01 Maret) karena rencana ke Die-j juga sih. Hasilnya, ga ada suasana itu.

Sungguh menyenangkan melihat anak2 jalanan itu belajar, dengan beralaskan tikar di bawah fly over dengan udara polutan mereka tetap mau untuk belajar.

Hidup kah ?

Ketika ingin sekali kehidupan itu dijalankan tanpa beban dan menghilangkan rasa sesak di dada. Muncul satu kata sebagai semangat, aku ini berada di sini untuk menjalani kehidupan akhir dan untuk selamanya. Kian dewasa aku semakin tahu bahwa sebenarnya tidak ada kata indah bila tidak ada beban, penat, bahkan rasa jengkel semua makhluk sang khalik. Semua itu memang sudah seimbang sang Esa memberikannya pada kita, tetapi mengapa jawaban ketidak puasan yang selalu muncul hingga manusia jatuh tersungkur di bawah nikmat dunia.

Ketika itu juga manusia lebih menaungi dirinya kepada manusia juga, apakah itu salah ?
antara salah dan tidak, jawaban itu sampai sekarang pun belum aku temukan. Yang pasti hanya ada satu kata dan keindahan yang justru disalah gunakan oleh manusia, dan akhirnya yang Pengasih dan Penyayang murka. Cinta, ya sering kali manusia memaknai cinta dengan ketidak jujuran, kemunafikan, bahkan melebih-lebihkan cinta kepada manusia daripada sang Penguat Cinta...

Wawancara Jurnalistik

Wawancara selalu terkait dengan jurnalistik, sepenuhnya baik dalam teori atau pun praktek. Bahkan diketahui kemenarikan yang didapat dari wawancara tersebut adalah mendapat hasil liputan berita mengenai hal yang dikemukakan kepada masyarakat bersifat fakta atau pendapat. Jika wawancara dan jurnalistik selalu terhubung dengan pemberitaan dan khalayak luas, bukan berarti dapat menutup kemungkinan pengolahan bahasa menjadi kesan secara langsung.

Wawancara jurnalistik selalu mengambil pesan dalam pemberitaan sebagai jual beli produk jurnalistik yang menghancurkan kekokohan lembaga atau organisasi dari wawancara tersebut. Merasa gagalnya dalam mewawancarai, biasanya disebabkan banyaknya sumber teori dan praktek secara bertahap yang selalu bergantung dengan waktu. Seharusnya dari kata journalistik yang secara etimologis du jour (sebuah catatan harian) diketahui bahwa sebuah wawancara dan jurnalistik ini merupakan pemberitaan yang dilakukan harian/setiap hari sesuai dengan bahan berita menarik yang diperbincangkan masyarakat khalayak luas.

Wawancara jurnalistik harus dapat menggali tema dari berita melalui kesan, pendapat, atau pikiran menarik dari informan berita wawancara menghubungkan antara fakta dan opini yang menjadikan berita semakin hidup atau tidak membosankan. Wawancara bukan hanya bagaimana memberi pertanyaan sebanyak-banyaknya dan menggali seluas-luasnya. Namun hal utama yang diperlukan adalah pembawaan rasa nyaman antara narasumber yang didapat dari pewawancara tersebut, lebih baik jika pewawancara lebih mengenal narasumber dengan mencari data riwayatnya. Berusahalah untuk menembus dan menggali narasumber yang memberikan kemampuan dalam kesuksesan sebagai seorang jurnalis.

FEATURE

Feature, mungkin menurut orang yang awam tentang dunia jurnalistik baru pertama denger dan ga tw tuh kegunaanya dan daya tarik dari feature itu sendiri.

Feature adalah gaya tulisan dari yang target utamanya adalah memberikan hiburan. Jadi penulisan itu sendiri tidak terikat oleh bahasa baku atau formal, kemenarikan bahasa yang ditunjukkan oleh seorang jurnalis dengan memasukan gaya hidup yang sesuai zaman (pergaulan kata2 yang unik, baik yang didapat dari luar negara atau negara itu sendiri, dikalangan remaja atau dunia bebas pergaulan).

Feature lebih menitikberatkan dengan mengutarai tulisan menjadi lebih ringan, dengan suasana bahasa yang penuh warna (seperti itulah…!). walaupun begitu, pemakaian feature lebih sering digunakan untuk sumber berita yang masuk dalam peristiwa, kejadian, gagasan, atau pun yang menyangkut fakta. Jadi pemberitaan dengan feature tidak pernah kering dan biasanya sebagai bumbu penyedap.

Nah itulah yang saya dapat dari pengertian feature. Ini saya dapatkan dari sebuah pelatihan jurnalistik di jakarta. Selamat membaca !

Menikmati Hujan...

Dari kecil anggapan itu selalu muncul, aku percaya bahwa hujan bukanlah satu-satunya

yang membuat aku sering sakit. Dahulu, walaupun aku sering sekali bermain hujan-

hujanan tetapi tidak pernah yang mengakibatkan aku sakit panas seperti yang

ditakutkan oleh semua orang atau orang tua kita. Karena dengan menikmati hujan, tak

akan ada rasa sakit baik itu panas atau masuk angin. Aku percaya itu bahkan

sahabatku juga mempercayai itu, asalkan menikmati hujan pasti tidak ada rasa sakit

yang akan menyergap. Mungkin itulah yang membuatku betah menikmati hujan,

bermain-main genangan air yang mengumpul di jalanan yang terdapat lubangan cekung.

Hari demi hari dan sedari diriku sudah dewasa kekuatanku untuk menikmati hujan sudah

berbeda, aku merasakan bahwa betapa menderitanya bila terkena hujan. Itu berbeda

dari diriku saat itu yang mempercayai bahwa hujan bukanlah mendatangkan penyakit

untukku.

Saat ini aku percaya bahwa hujan dapat mengetahui ketidak tenangan atau kesedihan

yang kita rasakan. Asalkan menikmati hujan dengan senyum, namun banyak pikiran yang

tertuju dan melayang pada masalah yang selalu kita pikirkan, belum lagi ketakutan

kita pada hujan atau malu bermain-main hujan-hujanan jadi kefokusan kita untuk

bermain hujan hilang, karena pikiran yang tak menentu.

Itulah bedanya, mengapa lebih enak bermain hujan disaat kita masih kecil. Karena

kita hanya terfokus dengan suasana hujan yang tak ada pikiran untuk memikirkan

masalah yang belum dialami oleh anak-anak. Ketika telah dewasa rasanya sulit sekali,

menikmati hujan seperti masa-masa kecil.

Renungkanlah !!!

Jika Aku yang Meminta
Justru Aku Tak Berharap



Dari kertas yang kuremas hingga berbentuk bola kecil. Semua kutuliskan dari semua

yang ada padaku, baik itu yang sempurna atau dicampur oleh banyak warna hingga

menjadi yang tak sempurna. Dari berbaris-baris permintaanku pada bumi yang tanahnya

sebagai penyempurnaannya hingga tak mungkin manusia tidak menginjaknya. Namun dalam

sendiri dan tangan yang gemetar seakan-akan tak patut aku menulis semua permintaan

itu. Hingga aku seakan tak pernah berharap dari semua permintaan itu akan ada dan

hidup pada diriku, dari hal termudah sampai hal tersulit. Aku merenung dengan kertas

berbentuk bola ini yang kugenggam, mungkinkah aku dapat melakukannya ?

Sepatutnya aku manusia yang membutuhkan bantuan oleh sesamanya. Apalah daya hingga

aku justru semakin tak patut meminta bantuan padanya. Manusia sekarang bukanlah

dahulu, yang hanya sibuk untuk hidupnya sendiri. Bahkan melupakan dirinya sebagai

penolong sesamanya, sebagai pemberi jalan keluar untuk setiap jalan pada sesamanya,

apa yang mereka pikirkannya untuk jalannya saja hingga mereka melupakan alam sebagai

penyempurna hidupnya. Hingga mereka disibukkan dengan hal yang tak berguna, padahal

waktu adalah penyempurna bagi perubahan hidupnya.

Kemanakah jiwa empati mereka, dimana rasa kasih sayang yang seharusnya tumbuh pada

semua manusia. Apakah yang menjadikan bumi menumpahkan kemarahannya ?

Hingga banyak darah yang tak mengalir lagi,dan nyawa banyak yang terlepas. Tak ada

yang dapat menyingkir sekalipun manusia itu yang paling kuat di dunia. Kini mulailah

merenung bahwa manusia adalah tanah yang dapat diinjak oleh tanah (manusia). Itu

artinya manusia merendahkan dirinya hingga derajat paling rendah, disebabkan rasa

solidaritasnya dan keikhlasannya untuk membantu manusia sebagai ungkapan bahwa

manusia sebagai makhluk sosial tidak ada bedanya dengan piciknya manusia itu sendiri.

Tipe Phlegmatik

Phlegmatik (Phlegmatic) - Cairan phlegma - Lambat - “Cinta Damai”. Kelompok ini tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri tidak suka. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya tidak terus berkepanjangan. Kaum phlegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin. Cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah para pendengar yang berkerumun itu orang-orang phlegmatis. Sedang yang bicara tentu saja sang Sanguinis. Kadang sedikit serba salah berurusan dengan para phlegmatis ini. Phlegmatis memiliki sifat alamiah pendamai. Ia biasanya menghidari kekerasan. Karena itu jugalah ia adalah orang yang mudah diajak bergaul, ramah, dan menyenangkan. Ia adalah tipe orang yang bisa membuat sekelompok orang tertawa terbahak-bahak oleh humor-humor keringnya, tetapi ia sendiri tidak tertawa. Ia adalah pribadi yang konsisten, tenang, dan jarang sekali terpengaruh dengan lingkungannya. Inilah yang membuatnya hampir-hampir tidak pernah terlihat gelisah. Di balik pribadinya yang dingin dan malu-malu, sesungguhnya ia memiliki kemampuan untuk dapat lebih merasakan emosi yang terkandung pada sesuatu. Karena sifatnya yang menyukai kedamaian dan tidak menyukai pertikaian, ia cenderung menarik diri dari segala macam keterlibatan. Hal inilah yang sering kali menghambatnya untuk menunjukkan kemampuannya secara total. Sering kali mereka hanya menggunakan 30%-50% dari kemampuan mereka.

Bulan kedua PKL (Maret 2009)

Hari pertama PKL (tgl 02) yang nge-BT’in itu harus terjadi seperti bulan yang lalu. Ya, bulan kedua PKL di DEPPERIN (Departemen Perindustrian) di Gatot Subroto, mau dimasukin di bagian kearsipan, ngurusin arsip.

“Aduwh, gila ngeselin banget tuh.” Tampang saya udah males dan sedih banget.

Beruntung. Ada seorang ibu yang baik hati menanyakan siapa yang mau dibagian komputer. Jelas saya dengan PeDenya mengacungkan tangan dengan semangat. Dan ternyata dimasukin di bagian Perencanaan Biro Kepegawaian. Tetapi, di situ juga tidak diberikan komputer, kalau mau memakai harus ganti-gantian dengan karyawan di sana. Jadi ga leluasa deh.

Dapat kerjaan aja, baru dikasih siang-siang jam 11-an oleh Pak Armen. Beliaulah orang pertama yang memberi tugas untuk saya. Walaupun saya hanya diberi tugas menginput data menggunakan Access, tetapi setidak-tidaknya saya dapat menguasai ilmu itu sehingga cepat tanggap kalo ngatasin masalah. Selanjutnya di hari kedua saya mengenal ibu Yessy, ibu titin dan ibu Dessy. Semuanya baik-baik dan menyenangkan. Di sana saya juga berkenalan dengan para siswa PKL dari sekolah lain. Dari Kesuma Bangsa (Depok) ada delapan orang. Dian, Wulan, Wibda, Sarah, Evi, Anissa, Ayu dan Desi Dari bakti Idhata (Cilandak) 4 orang, semuanya cowok-cowok. Tapi yang saya kenal hanya dua orang Ibnu dan Refki, dan yang lainnya masih tanda tanya karena ga terlalu dekat. Dan ada lagi dari sekolah lain di bagian keuangan tetapi satupun ga kenal namanya.

PKL disana, nyantai banget. Banyak ngobrolnya daripada bekerja. Ternyata 3 hari(tgl 11-13) para pegawai di bagian perencanaan pada dinas ke Puncak, tetapi PKL tetap berjalan.

Selama ga ada pegawainya dan ga dapat tugas saya dipindahkan di bagian keuangan, dibimbing sama bu Wulan. Dan saat-saat saya diberi bimbingan oleh bu Wulan, terus kenal sama pegawai lain loh, namanya pak Made dan pak Puji. Selama saya dapat tugas dari bu Wulan, beliau membawa saya ke Lab, saat itulah saya bisa masuk ke Lab yang penuh dengan kabel2 jaringan dan conect to internet, always. Ternyata disana banyak kakak2, mereka masih muda dan sepertinya baru kerja tuh. Ada yang lulusan dari Gundar dan ada yang dari ITB. Mereka baik2 dan mau sedikit mengajari saya. Selama tiga hari saya di sana pokoknya menyenangkan banget deh.

Tetapi sepertinya hari Senin (tgl 16) besok harus siap-siap di bagian perencanaan lagi. Entah kapan bisa ke Lab itu lagi, ya kalo bu Wulan memberi tugas untuk saya pasti saya akan mengerjakan disana, di Lab.

Masalah kendaraan, sebenarnya ada antar jemput tetapi saya tidak pernah mencoba. Setahu saya dari teman2 PKL kalo mobil jemputan selalu rame dan kita2 sebagai siswa PKL walhasil harus duduk di tempat duduk cadangan. Tempat duduk cadangan yang katanya sih kurang nyaman gitu.

Terpaksa harus naik mobil bus deh, tetapi beberapa hari kemudian saya baru tahu kalo di tempat PKL saya ada BSG yang lewat disitu. Bus Sekolah Gila. Eits….. salah, maksudnya Bus Sekolah Gratis. Ada sebabnya juga sih kenapa bilang gila. Kerena kernek dan sopirnya gila…….gokil banget, gila…….Narsis banget, gila……….Bersahabat banget, gila………… baik banget. Jadi kalo udah di dalam BSG ada aja yang bikin anak2 sekolah ketawa di BSG itu. Apalagi banyak kenalan juga loh dari BSG itu. Pokoknya PKL di bulan kedua ini menyenagkan banget deh, ga ada tuh kata penyesalan.

I’m very happy and I will be sad if to stay Depperin. I’m serious !

Jangan Pernah Berubah (ST 12)

biarkan waktu teruslah berputar
ku cintai kamu penuh rasa sabar
meski sakit hati ini kau tinggalkan
ku ikhlas tuk bertahan

cintaku padamu begitu besar
namun kau tak pernah bisa merasakan
malah kini kau ucapkan selamat tinggal
membuat keresahan

* meninggalkanku tanpa perasaan
hingga ku jatuhkan air mata
kekecewaanku sungguh tak berarah
biarkan ku harus bertahan

reff:
jangan pernah kau coba untuk berubah
tak relakan yang indah hilanglah sudah
jangan pernah kau coba untuk berubah
tak relakan yang indah hilanglah sudah

Kemanakah haknya ???

Hak anak untuk mendapatkan layaknya harus dimiliki justru ini tidak dapat dimiliki oleh sebagian anak-anak Indonesia. Dimana perjalanan hidup untuk bertahan harus mereka rasakan. Mengapa ini bisa terjadi ??

Terus terang banyak sekali yang harus dicapai Indonesia, tetapi apakah mereka ( penduduk Indonesia- yg berkedudukan tinggi salah satunya banyak pejabat yang mengambil bukan hak alias korupsi ) tidak sadar bahwa kemajuan ada di tangan anak bangsa yang harusnya mendapatkan haknya sebagai media untuk pencapaian nilai tertinggi bangsa Indonesia dari negara-negara lain. Pendidikan, kasih sayang, dunia kereativitas yang seharusnya dapat diasah oleh setiap anak-anak tidak sepenuhnya mereka dapatkan. Padahal semua itu adalah hal yang sangat penting. Dengan adanya APBN yang masuk ke pendidikan hanya 20 % itu tidak mencukupi karena banyak sebab, yang seharusnya dapat di tangan anak bangsa justru jatuh di pihak yang menguntungkan, tetapi merugikan mereka - anak bangsa.

Anak-anak yang sepatutnya merasakan dunia bermain justru berada di tengah jalanan metropolitan hanya untuk mencari sumber rezeki, yang jatuhnya pun tidak seberapa. Mereka rela melepaskan jenjang pendidikan asalkan mereka bisa mencari uang untuk kelangsungan hidupnya, sungguh ironisnya ada sebagian dari anak jalanan yang justru mencari rezeki di setiap jalan utama Jakarta karena paksaan dari orang tuanya, sedangkan orangtunya hanya santai duduk tak merasakan apa yang dialami oleh anaknya sendiri. Bagaimana dengan ini, mengapa harus mereka.

Dimana peran pemerintah tentang hal ini, padahal hal ini sudah banyak dialami?

Apakah tangisan dan muka berbalut kepolosan mereka tidak pernah hadir setiap harinya?

Kemanakah pemeran besar pendidikan di Indonesia, padahal sudah sangat banyak mereka merajalela di jalanan ?

Apa kesadaran itu tidak pernah timbul. Apakah mereka harus berteriak mengeluarkan air mata ??

Inilah luapan hati yang ingin kusampaikan, dan harus tersampaikan hanya inilah caranya yang dapat kulakukan..

Interaksi Lingkungan

Terkadang kita menemukan lingkungan yang nyaman, membuat kita tak ingin beranjak pergi dan meninggalkannya, serta selalu menemukan kenangan manis dan indah sehingga tak rela jika harus pergi jauh dari tempat yang membuat kita nyaman. Mungkin ini dapat kita temukan solusinya, tetapi bagaimana jika berada di tempat yang sebenarnya tidak kita sukai dan berharap cepat pergi dari sana. Sungguh, itu hal yang menyebalkan. Di saat perasaan sedang kesal apakah bisa kita menemukan solusinya ???

Sebenarnya dari sebuah tempat yang membuat kita tidak suka hingga merasakan ingin cepat-cepat beranjak dari tempat itu adalah kurangnya mengerti arti dari sebuah interaksi lingkungan. Interaksi lingkungan yang menempatkan pada suasana lingkungan, baik nyaman atau pun tidak yang membuat kita akan selalu bertahan dimana kita berada. Kita hidup bukan selalu ingin merasakan kenyaman saja, tetapi bagaimana kita dapat masuk ke dalam lingkungan yang memiliki interaksi negatif atau positif. Tetapi, sering kali jika ada sebuah lingkup interaksi lingkungan dengan sisi negatifnya, selalu memikirkan ingin keluar dan lepas dari tempat tersebut tanpa memikirkan bagaimana cara untuk menemukan solusi karena perasaan ke tidak nyamanan itu sudah merambat dipikiran, sehingga tidak berhasil menemukan solusinya.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, misalnya kita dapat pergi ke suatu tempat dengan ketenangan dan penuh kenyamanan. Setidak-tidaknya kita akan kembali dengan pikiran yang jernih. Disitulah kita dapat mencari solusi. Tempat yang membuat kita nyaman dan tenang, seperti danau, lapangan luas di siang hari (karena biasanya sepi dengan suara bising, atau manusia), taman, atau ruangan yang selalu membuatmu nyaman, juga sebuah hutan kecil dengan pepohonan yang rindang.

Ini hanya segelintir pengetahuan yang sudah saya coba, dan saya sudah menemukan cara ini ketika kehilangan dari sesuatu yang menarik di lingkungan yang membuat saya tidak nyaman tersebut, namun setelah saya coba ternyata ini berhasil. Ini saya lakukan ketika saya baru duduk di SMP.

Cobalah !!!! semoga ini dapat berhasil…

Bulan Pertama PKL

Untuk hari pertama PKL rasanya nge-BT'in banget karena jurusan TKJ cuma bisa megang Excel atau Word, jengkel banget tuh...

Tetapi setelah mengenal banyak orang di sana, dan ramah banget akhirnya ada juga sisi menarik dari tempat PKL saya. Tidak terlalu mengecewakan, dengan instruktur yang baik walaupun bukan anak muda tetapi mereka gaul habis.

Mereka bernama, Pak Sudiarto, Pak Sucipto, dan Pak Herman, dan diantara mereka yang paling gaul adalah Pak Herman. PKL di sana benar2 tidak terlalu divorsi bekerja kok, karena di sana yang saya butuhkan adalah ilmu jadi nereka cukup sadar menempatkan saya.

LAPAN, suatu lembaga antariksa dengan berbagai banyak komputer dan jenisnya. Cukup canggih tetapi tidak semua orang bisa memegang komputer itu. Ada beberapa komputer yang tidak boleh digunakan sembarangan. Mungkin, karena banyak arsip penting.

Kemarin jum'at hari ke-2 saya PKL di sana, telat dan akhirnya tidak mengikuti kegiatan mingguan yaitu senam. Tetapi alhamdulillah juga tidak ikut senam, masalahnya lagu dangdut. Ga banget deh!!!

Hari ke-2, yang memalukan karena telat datang. Untung pegawai di sana baik-baik. Pokoknya harus berusaha untuk PERFECT dan harus tetap semangat...

Arti Cinta

Cinta,,
setiap manusia memiliki cinta dan ingin mengerti tentang cinta.
Terkadang cinta membuat diri manusia lemah atau membuat diri ini bersemangat.
Manusia memiliki beribu cinta tetapi hanya satu yang kekal selamanya yaitu cinta kepada Sang Ilahi yang memberikan cinta terdahsyatnya di dunia bahkan di akhirat.
Cinta Ibu biasanya tak pernah lepas dari anak-anaknya, itulah cinta yang paling abadi di dunia. Dengan sedikit pencerahan bahkan keteladanan seorang Ibu berusaha agar ada cinta untuk anak-anaknya.
Dengan begitu maka sang anak mengerti cinta.

Dalam beberapa pendapat, bahwa cinta itu tak pernah putus/hilang dari diri semua makhluk ciptaan yang Ilah.
Cinta tak akan pernah cair seperti salju di kutub Utara atau pun Selatan dan jika cair maka manusia akan dirusaknya.
Cinta tak pernah mati, dan jika mati maka cinta menjadi kenangan indah yang tak terlupa.
Dengan cinta manusia bisa hidup kokoh bagaikan pohon besar yang berdiri kokoh, sekalipun tumbang ada banyak cara untuk menghadapi serangan dan mencari jalan karena cinta.
Namun jika dia tak berusaha untuk kembali berdiri dan kokoh, maka dia menganggap cinta adalah akibatnya.
Padahal tak ada cinta yang membuat manusia hancur.
Tetapi manusia yang tidak bisa membedakan antara cinta dan dengan keinginan memiliki.
Bahwa cinta tak harus dimiliki, dan tak harus bersamanya.

Hancur karena cinta,, karena memainkannya dan mencampur aduk ke dalam perasaan hingga hawa nafsu menjadi melekat dan bersahabat.
Dan hingga akhirnya nafsu menjadi berkuasa dan mengikat hati, yang seharusnya memberikan kebaikan dan solusi untuk cinta.

Itulah arti cinta sesungguhnya dngan bercabang-cabang tumbuh di dalam diri manusia.
Jangan pernah jadikan cinta adlah akibat, justru jadikan cinta adalah sebab.

MABIT

10 Januari 2009
Hari ini ada MABIT (Malam Bina dan Takwa) di sekolah favorit SMKN 22, dan berharap hari ini berjalan dengan baik semua kegiatannya. Semoga ja !!
Acaranya sih seru, tapi agak takut juga nih kalo acaranya isn't perfect. MABIT ini diadain oleh eks-cool dari ROHIS. Intinya ini ada karena memperingati tahun baru Islam.

Acaranya ada :
1. Drama
2. Pos to Pos
3. Nasyid 62
4. Mentoring
5. Games
6. n' ada train motivation juga....

terakhir ada pemberian door prize bagi
- peserta terbaik
- kelompok terbaik
- n' penanya terbaik

gimana,, seru kan !!!

Secara hari ini awal jadi panitia kegiatan ROHIS nih, semoga aja panitia2nya dapat melakukannya dengan baik. Amiiiin !!!