Selamat Tahun Baru

Selamat Tahun Baru untuk :

Segenap keluarga besar Sultan Ramaeni, dan sultan Ahmad...
Berharap, kita akan tetap bersama baik suka maupun duka. Berusaha untuk menjadi terbaik untuk lingkungan keluarga terbaik

Sahabat SD, SMP, dan SMK tercinta...
3 angel yang tetap menemani hariku sampai saat ini,
untuk Simon yang selalu membawa keceriaan disaat aku pilu. Saat kita berada di alam yang berbeda tetapi ada satu peristiwa yang tidak pernah hilang,
untuk Asayira, sahabatku yang mengerti dan memahamiku. Menerima apa adanya diriku,
untuk Sayrel, yang mampu masuk dan menjelajahi diriku, melangkah dan tak pergi di saat aku butuh teman untuk tersenyum

Guru-guru Tercinta
yang tetap setia menemaniku disaat tidak mengerti tentang setiap pelajaran yang sulit.

Semua anak-anak DIE-J, Jurnalis Remaja, dan semua yang tergabung dalam Citizen Journalism Indonesia.

dan semua yang hadir dan pergi, menjadikan diriku di tahun2 lalu untuk tetap lebih baik dan tetap lebih baik lagi...

Status hiburan anak-anak diragukan...

Kenyataan hiburan anak-anak yang semakin mencekam dan menghancurkan pola perilaku mendasar. Beberapa hal ini terjadi karena kurangnya kepedulian pencipta hiburan itu sendiri. Anak-anak yang identik dengan berimajinasi tinggi mulai mencari hal-hal yang menyenangkan. Kuasanya hiburan adalah hal pokok yang diminati anak-anak.

Pertama,
Games, baik itu dalam game online, atau playstation. Kedua permainan ini sudah melebihi di jalur batas imajinasi yang tidak seharusnya diperoleh anak-anak. Game demi game menguak tentang perilaku buruk yang dapat mengakibatkan anak-anak mudah mengikuti sesuai dengan permainan games tersebut. Tak ayal kejadian demi kejadian dimana anak-anak dibawah umur justru melakukan perkelahian dan pemberontakan seperti anak dewasa. Berita demi berita yang mencekam, anak-anak melakukan tindakan tersebut kepada teman sebayannya. Games perkelahian, bahkan games tindakan asusila menjadi permainan yang diincar anak-anak baik pada game online dan playstation. Lebih parahnya mereka mempraktekkannya kepada temannya, tanpa tahu dampak negatif yang didapat.

Kedua,
hiburan televisi, acara tv show atau pun sinetron. Semakin sedikitnya acara mengenai anak-anak menjadikan anak-anak terpaksa harus melihat acara televisi dewasa. Makin memperparah tidak ada tindakan yang dilakukan keluarga untuk menghindarkan sang anak agar tidak memperburuk dalam bersikap. Adegan demi adegan sinetron pun mencuat dengan kedewasaan yang membuat nalar sang anak mengikuti jalur adegan tersebut. Sisi pacaran atau perkelahian pemuda pada suatu adegan atau semakin semaraknya lagu-lagu dewasa. Kenyataan yang pasti anak-anak lebih menyukai mengikuti, maka terpaksa generasi anak-anak semakin hancur karena hiburan televisi. Selidik, memang masih ada acara show khusus anak-anak, dimana anak-anak dapat berpengetahuan luas.