Aku karena-Mu

Semua yang terlangkah, hingga aku tidak ingin mengenal kata mundur. Berharap setiap ujian dari Tuhan adalah senyuman penuh makna. Menyambut hari-hari kini adalah impian masa depan. Mereka menertawakan aku, bahkan mulutnya bercakap bahwa aku adalah orang yang egois, tetapi aku semakin tidak peduli. Bagiku itu adalah tantangan hidup,, di situlah aku dapat belajar untuk menyisakan air mata yang terkuras sia-sia. Suatu saat mereka akan mengerti mengapa aku melakukan ini, tidak peduli mereka berpikir bahwa aku tidak memedulikan orang lain. Karena yang tahu lebih pasti tentang diriku hanyalah Tuhan. Bahkan mereka tidak bisa menebak suara jeritan amarah yang terpendam dan suara hati yang lemah lembut yang tersamar dalam gerak langkah tubuhku.
Bagiku tak mengapa mereka tidak tahu, karena kehidupan adalah awal dan kematianlah yang menjadi akhir. Bukan mereka yang menghidupkan semangat, rasa juang yang tersebar dalam aliran darah di tubuhku. Itu semua karena Tuhan. Jadi sudah sepatutnya aku membalas sesuai dengan perintah Tuhan. Mungkin mereka menyalahkan aku dengan memaknai bahwa "aku adalah orang yang egois", tetapi suatu saat mereka akan tersadar, bahwa hal yang kuperbuat bukan hanya untuk diriku sendiri.
Semua yang telah aku lakukan saat ini bukanlah hal yang sia-sia, bukanlah hal yang percuma, bukanlah kebencian, bukanlah sakit hati.
Karena kalau aku hanya memikirkan salah satu dari itu, sama hal aku membenci-Nya.

Suara hatiku